Waduk Cacaban, Tempat Pas Untuk Ngabuburit di Tegal

Berwisata ke kota Tegal saat bulan Ramadan seperti sekarang, cobalah mampir ke Waduk Cacaban.

Lawang Sewu yang Penuh Misteri

Nuansa horor memang tak bisa lepas dari Lawang Sewu di Semarang, Jawa Tengah.

Gunung Gajah di Pemalang, Treknya Ekstrem dan Menantang!

Gunung Gajah adalah sebuah bukit yang terletak di Desa Gongseng, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Keluar 'Emas' dari Sikunir dan Candi Arjuna

Siapa yang tak kenal keindahan Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah? Sunrise di Puncak Sikunir dan kawasan Candi Arjuna seperti emas yang keluar dari peraduannya.

Kamis, 28 November 2013

Mitos Lele Penunggu Telaga Ranjeng

Telaga Ranjeng atau juga yang biasa dikenal dengan telaga renjeng berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan. Telaga ini dibagun pada  tahun 1924 sebagai bagian dari kawasan cagar alam milik Perhutani Pekalongan Timur. Berada di bawah kaki Gunung Slamet cagar alam tersebut memiliki luas empat puluh delapan setengah hektar terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi telaga. Dahulu kala telaga Ranjeng merupakan tempat mandi para tokoh kerajaan di Jawa.

Selain udaranya yang sejuk daya tarik kawasan ini adalah pemandangan hutan lindung yang hijau serta ribuan  ikan lele yang jinak dan dianggap keramat. Konon ikan-ikan tersebut dianggap sebagai penghuni telaga. Pengunjung akan dipersilahkan untuk memberi makan ikan-ikan tersebut dengan roti. Tidak perlu khawatir jika kita tidak membawa roti karena di sana ada beberapa pedagang yang menjual roti.

Kawasan Telaga Ranjeng juga sangat dekat dengan perkebunan teh Kaligua yang dikelola oleh PTP milik pemerintah (BUMN). Disana kita bisa menikmati tea walk, yaitu berjalan-jalan mengelilingi kebun dengan udara yang segar serta pemandangan yang indah. bagi keluarga yang membawa anak-anak juga tidak perlu khawatir karena di sana terdapat kolam renang mini dan area outbond.

Selain menikmati indahnya kebun teh di kawasan perkebunan teh Kaligua juga terdapat Gua Jepang. Gua ini adalah gua buatan pada jaman penjajahan Jepang yang konon digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang. Panjang gua ini sebenarnya adalah 800 meter, namun pengunjung hanya diijinkan untuk menelusuri 300 meter saja demi keamanan dan kenyamanan. Tempat ini juga memiliki puncak tertinggi yaitu puncak sakub yang berada pada ketinggian +/- 2.060 mdpl. Kita bisa menuju ke puncak sakub dengan berjalan kaki ataupun menggunakan mobil.

Bagi keluarga yang ingin menikmati akhir pekan tidak perlu khawatir dengan tempat menginap karena kawasan ini memiliki penginapan dan resto yang disediakan bagi pengunjung yang ingin menginap.



Selasa, 16 Juli 2013

Waduk Cacaban, Tempat Pas Untuk Ngabuburit di Tegal


Berwisata ke kota Tegal saat bulan Ramadan seperti sekarang, cobalah mampir ke Waduk Cacaban. Tempat ini cocok untuk menunggu waktu menjelang buka puasa bersama keluarga atau teman.

Waduk Cacaban adalah sebuah bendungan yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952. Lokasinya berada di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Waduk ini sebenarnya berfungsi mengairi sawah-sawah di sekitarnya. Namun karena memiliki keindahan alam yang memukau di sekitarnya, akhirnya waduk ini juga difungsikan sebagai obyek wisata.

Luas areal waduk adalah 928,7 hektar dan berisi air sebanyak 90 juta m³. Letaknya tidak jauh dari Slawi. Kurang lebih 9 km ke arah timur tepatnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, Tegal yang merupakan salah satu obyek wisata di daerah tersebut.

Pemandangan di waduk ini masih sangat alami karena letak Waduk Cacaban jauh dari perkotaan. Uniknya lagi, di tengah-tengah waduk juga terdapat pulau kecil yang bernama Pulau Gendu.


Jika traveler ingin melihat langsung pulau tersebut, Anda harus menggunakan perahu-perahu yang tersedia di pinggir waduk dengan biaya Rp 5.000 per orang.

Tak hanya itu, hutan di sekitar waduk juga seringkali dijadikan track motor cross. Anda juga boleh mengadu nyali jika ingin mencoba track-track di hutan tersebut.

Di waduk ini kita juga bisa menemukan rumah makan terapung yang ada di kawasan obyek wisata ini. Rumah makan tersebut menjual makanan khas yaitu ikan bakar. Selain itu, juga terdapat warung makan di pinggir jalan yang akan memasuki tempat wisata waduk tersebut.


Sabtu, 06 Juli 2013

Lawang Sewu yang Penuh Misteri


Nuansa horor memang tak bisa lepas dari Lawang Sewu di Semarang, Jawa Tengah. Tapi di balik itu, gedung tua ini memiliki bangunan yang megah dan selalu menarik untuk dikunjugi.

Lawang Sewu, dalam bahasa Indonesia memiliki arti pintu seribu. Tapi saya bertanya-tanya, apakah benar gedung ini memiliki 1.000 pintu?










Senin, 10 Juni 2013

Gunung Gajah di Pemalang, Treknya Ekstrem dan Menantang!

Gunung Gajah adalah sebuah bukit yang terletak di Desa Gongseng, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Gunung ini punya trek yang sangat menantang. Pendaki harus ekstra hati-hati karena trek yang curam.
Konon, bukit ini dinamakan Gunung Gajah karena bentuknya mirip gajah. Jaraknya sekitar 35 Km dari Kota Pemalang, ke arah barat daya. Tingginya sekitar 1.100 mdpl.
Jalur yang dilewati untuk sampai di puncaknya sangat menantang dan curam. Bahkan di tengah perjalanan, tak jarang pendaki menemukan jalur yang terputus di pinggir jurang. Harus ekstra hati-hati saat melewatinya!










Kamis, 06 Juni 2013

Keluar 'Emas' dari Sikunir dan Candi Arjuna


Siapa yang tak kenal keindahan Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah? Sunrise di Puncak Sikunir dan kawasan Candi Arjuna seperti emas yang keluar dari peraduannya. Ini adalah bukti eksotika alam di Wonosobo.

Dieng disebut-sebut sebagai tempat paling eksotis di Wonosobo. Kali ini, saya bersama teman-teman dari Grompic Family sengaja
datang dini hari untuk menikmati golden sunrise di Puncak Sikunir dan Candi Arjuna.

Perjalanan kami memakan waktu sekitar 2 jam dari Pemalang. Kami tiba di Dieng tepat pada adzan subuh. Tanpa basa-basi kami langsung menuju Puncak Sikunir. Perjalanannya tak terlalu lama. Kami pun menikmati golden sunrise yang cantik itu.

Setelah puas menikmati golden sunrise, kami langsung pergi ke kawasan Candi Arjuna. Dieng tak hanya punya kedua tempat itu lho, masih ada Telaga Warna dan beberapa candi di dataran tinggi yang hijau.

Traveler dari luar kota tak perlu kuatir, banyak penginapan di kawasan ini. Tiap tahun Dieng juga jadi tempat festival rambut gimbal, yang digelar tiap akhir Juni.